"Di pasar Kramat Jati saja, saat ini harga sudah di kisaran Rp24 ribu per kilogram. Harga itu turun Rp2.000 dari harga hari sebelumnya yang dijual dengan harga Rp26 ribu," ujar Imam Ramdani (45) petani bawang merah asal Desa Wangandalem, Selasa (16/4). Sedangkan di tingkat petani, lanjut dia, harga online atau harga rolling door dan harga triplekatau harga wallpaper dan harga cat besiatau harga kayu dan harga batu bataatau harga engsel pintu dan harga pasiratau harga genteng dan harga air cooleratau daftar harga harga bawang untuk saat ini hanya dihargai kurang dari Rp20 ribu per kilogramnya.
Imam menilai, turunnya harga disebabkan karena saat ini tengah berlangsung operasi pasar oleh Kementerian Perdagangan. Padahal, pekan sebelumnya harga masih di kisaran Rp 29 ribu. "Minggu kemarin harga masih bagus, tapi sejak adanya operasi pasar harga bawang terus merosot sampai hari ini," terangnya.
Dia memprediksi turunnya harga bawang akan kembali terjadi untuk beberapa hari ke depan. Meski begitu, dirinya tetap berharap harga bisa kembali naik lagi saat masuk masa panen. "Untuk di wilayah Wangandalem masa panen diperkirakan sekitar 10 sampai 15 hari ke depan," katanya.
Harapan serupa juga diutarakan Surya (50). Dia berharap harga bawang bisa kembali naik saat masa panen. Sehingga petani bisa mendapat untung di masa panen kali ini. "Panen sebelumnya sempat gagal karena tanaman diserang hama ulat. Sehingga bawang merah saat itu tidak laku dijual," beber Surya.
Menurutnya, dengan mengelola sawah seluas setengah bau, dia memprediksi bisa menghasilkan 4 sampai 5 ton bawang merah. (har/wan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar